Sumber Tegangan DC & Sumber Arus DC
Pada artikel kali ini, Saya akan membahas sumber tegangan DC dan sumber arus DC. Okee, let's dive in!
Sumber Tegangan DC
Sumber Tegangan Ideal
Sumber Tegangan Praktikal
Secara praktiknya, di kehidupan nyata, semua sumber tegangan memiliki hambatan dalam (Rd ≠ 0 Ω) yang dapat direpresentasikan dengan sebuah resistor (Rs) yang dipasang secara seri dengan sumber tegangan ideal.
Ketika beban (RL) disambungkan pada output terminal (A dan B), tegangan pada beban tidak akan sama dengan tegangan sumbernya (VRL ≠ Vs). Hal ini dikarenakan adanya tegangan jatuh (drop voltage) pada Rs karena Rs dan RL disambungkan secara seri.
Contoh :
Hitung tegangan output (Vout) pada rangkaian untuk nilai RL :
a. 10 Ω
b. 25 Ω
c. 100 Ω
d. 1k Ω
Jawab
a. Untuk RL = 10 Ω
b. Untuk RL = 25 Ω
c. Untuk RL = 100 Ω
d. Untuk RL = 1k Ω
Agar tegangan jatuh pada Rs tidak terlalu besar, resistansi beban (RL) setidaknya harus 10 kali dari Rs.
Sumber Arus DC
Sumber Arus Ideal
Arus yang mengalir pada beban akan selalu sama dengan nilai sumber arusnya (I = konstan). Contohnya, jika Is = 10 A maka I pada beban (IRL) akan bernilai 10 A juga, terlepas berapapun nilai resistansi dari RL.
Gambar 1.5 Sumber arus ideal dengan/tanpa beban
Sumber arus ideal memiliki resistansi paralel dalam tak hingga (Rd = ∞ Ω )
Sumber Arus Praktikal
Gambar 1.6 Sumber arus praktikal dengan beban
Pada praktiknya, sumber arus memiliki nilai resistansi dalam tertentu (Rd ≠ ∞ Ω) yang dapat direpresentasikan dengan sebuah resistor (Rs) yang dipasang secara paralel dengan sumber arus ideal.
Contoh :
a. 100 Ω
b. 1k Ω
Jawab
lUntuk RL = 100 Ω
lUntuk RL = 1k Ω














Komentar
Posting Komentar